Heboh, warga di Cileduk terpaksa memanjat tembok setinggi 2 meter
Namun, Pak Munir menolak tawaran itu untuk membelinya karena harga yang ditawarkan oleh ahli waris tanah tersebut terlalu mahal. Lantas ahli waris mendirikan dinding ditempat itu. Dinding tersebut dibuat sepanjang 300 meter dengan tinggi kurang lebih 2 meter dibulan Oktober 2019.
Pihak kepolisian juga telah melakukan mediasi antar kedua belah pihak. Namun, belum menemukan titik temu. Pihak kepolisian juga menambahkan, tanah yang kini dipagari tembok tersebut pernah dihibahkan kepada warga sebagai akses jalan.
Bangunan yang ada di tanah hibah tersebut merupakan gedung fitness yang dijadikan sebagai kediaman Munir beserta keluarga.
Kemudian Asep yang merupakan cucu dari Munir menambahkan, keluarganya diberi akses masuk ke rumah dan gedung fitness tersebut dengan lebar sekitar 2,5 meter sejak tahun 2019 lalu hingga 21 Februari 2021.
Namun, pada bulan Februari 2021 banjir merendam daerah tersebut yang mengakibatkan salah satu dari dinding yang didirikan ahli waris tersebut jebol sekitar 3 meter lebarnya.
Lantas kejadian tersebut membuat ahli waris berfikir ibu dari Asep tersebut menghancurkan dinding yang didirikannya itu.Si ahli waras pun datang kerumah Asep membawa senjata tajam dan mengancam ibu Asep. Ahli waris tanah tersebut tidak percaya dengan ucapan ibu Asep bahwa dinding tersebut jebol karena diterjang banjir.
Lantas ibu Asep menjadi trauma karena diancam dengan senjata tajam. Tak hanya itu saja, ahli waris kemudian menutup jalan keluar-masuk keluarga Asep dan memasangkan kawat di bagian atas dinding.
Karena kejadian yang dialaminya, Asep kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian agar permasalahan tanah hibah tersebut bisa segera diselesaikan.
Saat ini pihak kepolisian sedang menyelidiki kasus tersebut dan kronologis asal muasal sengketa hingga ada pemagaran jalan.
